Jumat, 06 Mei 2011

Green Canyon - Cijulang, Jawa Barat.

Paradiso Tersembunyi Tanah Pasundan

Oleh Olenka Priyadarsani

Green Canyon berada di Cijulang, Jawa Barat, yang berjarak sekitar 285 km dari Jakarta (31 km dari Pantai Pangandaran).

Tempat ini merupakan sekelompok gua, dengan stalagtit dan stalagmit yang tersembunyi di balik tebing-tebing hijau — mungkin itulah mengapa dinamakan Green Canyon, pelesetan dari Grand Canyon di Amerika Serikat. Orang setempat biasa menyebutnya Cukang Taneuh.

Untuk menuju ke gua, Anda harus menuju dermaga dan membeli tiket. Bila pergi pada saat hari libur (apalagi akhir pekan yang panjang), bisa dipastikan Anda harus menunggu beberapa jam hingga mendapat giliran menaiki perahu menuju gua.



Perahu-perahu wisata yang dioperasikan adalah milik masyarakat setempat, namun diatur oleh pemerintah kabupaten. Satu perahu dapat mengangkut hingga lima penumpang dengan harga sewa Rp 75.000. Bila ingin berenang di gua, Anda dapat menyuruh awak perahu menunggu, tentu dengan biaya tertentu.

Mereka akan meminta Rp 100.000 untuk seharian penuh, namun tentunya Anda tidak akan menghabiskan satu hari di sana. Tawarlah, mungkin Anda bisa mendapatkan Rp 80.000 di musim liburan dan Rp 50.000 ketika sedang sepi pengunjung.

Masing-masing perahu selalu menyediakan pelampung untuk penumpangnya, sehingga bila Anda kurang pandai berenang, jangan terlalu khawatir. Para pelancong biasanya juga memanfaatkan batu-batu gua untuk melompat ke air yang jernih.

Tempat ini masih bebas polusi, pemandangannya pun indah.

Apabila Anda tidak suka berenang, Anda dapat memanfaatkan waktu menikmati pemandangan, juga mengambil gambar. Sebelum pintu masuk gua, terdapat sebuah dermaga kecil yang biasanya digunakan oleh perahu untuk menunggu. Di sana ada beberapa pedagang yang menjual minuman dan makanan kecil.

Salah satu kekurangan dari Green Canyon adalah pemeliharaannya yang masih kurang baik, mungkin karena tempat ini merupakan objek wisata yang relatif baru. Di sini, hanya ada tiga toilet dan sebuah mushola kecil, padahal pada saat liburan pengunjung dapat mencapai hingga ratusan orang.

Namun, penduduk setempat mengambil untung dengan cara menyediakan kamar-kamar kecil dan tempat sholat yang lebih layak, hanya dengan tarif Rp 2.000. Tempat parkir yang ada di seberang dermaga cukup luas, dengan biaya Rp 3.000 untuk sehari penuh.
Di sekeliling area parkir terdapat deretan warung yang menjual nasi dan ikan bakar serta kelapa muda. Mungkin Anda juga ingin menikmati makanan lokal seperti lotek, karedok dan rujak tumbuk. Selain harganya murah, sangat cocok untuk mengisi perut setelah lelah bermain di gua!


Berperahu melewati tebing-tebing di kawasan Green Canyon. Kredit foto: Tempo/Aditya Herlambang Putra.

Menuju Green Canyon


Dengan mobil pribadi, dari Jakarta Anda dapat melalui tol Cipularang menuju Bandung. Keluar tol di Cileunyi, ikutilah jalan Ciawi-Nagreg menuju Tasikmalaya. Sebelum Rajapolah, Tasikmalaya, beloklah ke kanan dan ambil rute Ciamis-Banjar. Dari sana Anda akan melihat tanda-tanda yang menunjukkan arah ke Pangandaran. Waktu tempuh Jakarta-Cijulang 6-7 jam.

Apabila Anda akan menempuh perjalanan dengan kendaraan umum, dari Terminal Kampung Rambutan, PO Budiman menyediakan bus jurusan Pangandaran. Dari Grogol dan Tangerang juga ada beberapa bus yang melayani rute ini. Sesampainya di Pangandaran, Anda harus berganti bus yang menuju Cijulang. Terminal Cijulang berada sekitar 1 km dari Green Canyon.

Selain jalur darat, terdapat pula penerbangan Jakarta-Pangandaran melalui Bandung sehari sekali dari maskapai Susi Air. Anda sebaiknya memesan tiket jauh-jauh hari.

Informasi lainnya


Lebih baik Anda menyiapkan uang tunai yang cukup, karena ATM terdekat berada sekitar 1 km dari Green Canyon — di Bank BRI tepat di seberang kantor kecamatan Cijulang. Penduduk lokal yang saya temui mengatakan, mesin tersebut sering kehabisan uang tunai.

Bila hal itu terjadi, Anda akan terpaksa menempuh sekitar 4 km untuk mendapatkan mesin ATM berikutnya. Tentu Anda tidak ingin ini terjadi bukan?

Para pengunjung juga dapat melakukan body rafting di sekitar Gua Kelelawar. Aktivitas ini dikelola oleh para awak perahu bekerjasama dengan karang taruna desa setempat. Katakan pada awak perahu  bahwa anda ingin melakukan body rafting dan mereka akan mengantar anda ke tempatnya. Waktu yang dibutuhkan sekitar 3-4 jam dan tentu saja dengan biaya tambahan

Tidak ada akomodasi di sekitar Green Canyon. Hotel paling dekat adalah di Panireman Riverside bibir sungai menuju ke Pantai Batu Karas, sekitar 15 menit dari Green Canyon. Hotel-hotel lain berada di sekitar Pantai Batu Karas, tempat wisata yang akan dibahas pada tulisan selanjutnya.

Rabu, 04 Mei 2011

Mengenal ANTHURIUM



Bedasarkan Wikipedia Bahasa Indonesia : Anthurium termasuk tanaman dari keluarga Araceae. Tanaman berdaun indah ini masih berkerabat dengan sejumlah tanaman hias populer semacam aglaonema, philodendron,keladi hias, dan alokasia. Dalam keluarga araceae, anthurium adalah genus dengan jumlah jenis terbanyak. Diperkirakan ada sekitar 1000 jenis anggota marga anthurium.

Dialam, biasanya tanaman ini hidup secara epifit dengan menempel di batang pohon. Dapat juga hidup secara terestrial di dasar hutan.

Daya tarik utama dari anthurium adalah bentuk daunnya yang indah, unik, dan bervariasi. Daun umumnya berwarna hijau tua dengan urat dan tulang daun besar dan menonjol. Sehingga membuat sosok tanaman ini tampak kekar namun tetap memancarkan keanggunan tatkala dewasa. Tidak heran bila tanaman ini memiliki kesan mewah dan eksklusif.

Secara umum anthurium dibedakan menjadi dua yaitu jenis anthurium daun dan jenis anthurium bunga. Anthurium daun memiliki daya pikat terutama dari bentuk-bentuk daunya yang istimewa. Sedangkan anthurium bunga lebih menonjolkan keragaman bunga baik hasil hibrid maupun spesies. Biasanya jenis anthurium bunga dijadikan untuk bunga potong.

Berdasarkan ukuran daunnya, anthurium dibagi menjadi dua kelompok yaitu anthurium berdaun besar dan anthurium berdaun kecil. Anthurium berdaun besar lebih memiliki banyak penggemar dan merupakan jenis yang lebih disukai.

Secara umum anthurium memiliki beberapa kelompok sebagai berikut :
1. Kelompok anthurium bunga, misalnya Anturium Adreanum.
2. Kelompok anthurium kuping gajah (Anthurium Christallinum)
3. Anthurium Gelombang Cinta (Anthurium Flowmanii)
4. Anthurium Hookeri. Variannya antara lain anthurium garuda, black hookeri,
hookeri super red, dan hookeri cobra.
5. Kelompok Anthurium jenmanii Pedang, Cobra, Sawi dan Kol
dan masih banyak lagi jenis-jenis yang lainnya.

Jenis yang jadi idola adalah Anthurium jenmanii yang merupakan kelompok anthurium semak. Dibandingkan jenis lain, Anthurium jenmanii memang paling gagah. Wajar bila para penghobi rela membayar mahal untuk jenis anthurium ini.

Beberapa bagian dikutip dari Anthurium Jenmanii, karangan Markus SY dan M Sitanggang

Selasa, 03 Mei 2011

Tips Merawat Tanaman Anthurium (2)

Rajin menyiram, belum cukup.


 
Cara menyiram, dan meletakkan anthurium, juga penting. 
Bahkan, ada perlunya kita menyulap supaya daun anthurium menjadi kinclong. 
Berikut sejumlah kiat yang layak disimak. Penampilan tanaman athurium yang prima selalu menjadi dambaan setiap pemiliknya. Untuk dapat memiliki anthurium yang mantap, prima, eksklusif dan megah, serta sedap dipandang mata, perawatan jelas menjadi kunci utama. 

A. PENYIRAMAN
Penyiraman memegang peran penting untuk menjamin pertumbuhan anthurium yang sehat. Namun demikian selalu disarankan, penyiraman tidak boleh berlebihan. Air tidak boleh sampai tergenang, atau media sampai becek. Secara ringkas, penyiraman anthurium hanya berfungsi untuk menjaga kelembaban media saja. Yang ideal penyiraman dilakukan satu hari sekali, pada pagi hari sebelum pukul 10.00 atau sore hari setelah pukul 17.00, untuk menghindari penguapan. Pada musim kemarau, atau saat suhu sangat tinggi dan kelembaban udara juga meningkat, jadwal penyiraman boleh dilakukan 2-3 kali sehari. Apabila media masih basah, penyiraman tidak perlu dilakukan. Penyiraman yang terlampau sering justru menyebabkan tanaman busuk dan memicu munculnya penyakit. Upayakan menggunakan air yang bersih dan terhindar dari pencemaran. Penyiraman bisa dilakukan dengan sprayer ke arah media tanamnya, bukan pada daunnya untuk menjaga agar daun tidak robek. 

B. PEMUPUKAN
Pupuk dasar bagi anthurium adalah NPK. Di pasaran saat ini tersedia pupuk NPK dalam bentuk slow release seperti Dekastar atau Osmocote. Apabila menggunakan pupuk ini, pemupukan cukup dilakukan enam bulan sekali. Pupuk NPK diberikan dengan cara disebar di sekitar tajuk tanaman. Jumlahnya, mengikuti petunjuk yang tertera pada kemasan. Jenis pupuk yang diberikan, sebaiknya disesuaikan dengan kondisi dan fase pertumbuahnnya: • Pada tanaman muda, gunakan pupuk dengan kandungan N (Nitrogen) yang tinggi untuk merangsang pertumbuhan vegetatif. • Pada saat tanaman sudah mencapai fase generatif, bisa diberikan pupuk dengan kandungan P (Phospor) dan K (Kalium) yang tinggi guna merangsang munculnya bunga. Selain pupuk dasar NPK, sebaiknya juga diberikan pupuk kandang atau humus sedikitnya setahun sekali. Pupuk kandang yang digunakan harus steril. Untuk anthurium daun, banyak hobbyst menambahkan dengan menyemprotkan pupuk majemuk, seperti Gandasil atau Atonik sesuai aturan. Disebut pupuk majemuk karena kandungannya tidak hanya NPK tetapi juga ada unsur tambahan. 

C. PENEMPATAN
Anthurium sebaiknya ditempatkan di tempat semi teduh. Tepatnya, lokasi dengan intensitas cahaya antara 30-40%. Misalnya, di teras rumah, halaman rumah di bawah pohon pelindung, atau ruangan dalam dekat jendela. Jika diletakkan di dalam rumah, sebaiknya taruh dekat jendela atau yang terkena cahaya matahari. Anthurium yang diletakkan di dalam rumah, sebaiknya di keluarkan secara berkala. Sedikitnya 3 hari sekali selama sehari penuh. Karena tanaman yang terlalu lama bnerada di dalam ruangan, cenderung membuat daun-daunnya pucat. Jika ruangan ber-AC, daun menjadi kering dan warna hijau menjadi kusam. Jika diletakkan di halaman terbuka, harus menggunakan shading net yang memiliki ketebalan 60%, yang memungkinkan hanya 40 % cahaya masuk. Jangan terlalu gelap, atau teduh. Ini bisa membuat pertumbuhan fisik tanaman terganggu. Misalnya, tangkai daun anthurium yang mestinya bertangkai pendek, menjadi memanjang, bentuk daun yang mestinya bulat, menjadi runcing, dan berbagai perubahan lainnya. Yang selalu harus diingat, jangan sampai anthurium kita terkena cahaya matahari langsung, daun anthurium bisa terbakar (necrosis) dan musnah sudah keindahan anthurium sebagai tanaman hias berdaun indah. 

D. PERAWATAN DAUN
Daun adalah bagian dari anthurium yang paling spesial. Kalau daun anthurium kotor penuh debu, atau sobek, kadar ketistimewaannya dengan sendirinya akan merosot.
Untuk menjaga agar daun-daun anthurium kita selalu kinclong dan ngejreng, tentu saja kita harus menjaganya dari kotoran atau debu. Kalau dianggap perlu, boleh saja kita melapnya dengan tissue basah atau kain halus yang basah, setiap hari.
Sedang untuk menjaga agar daun-daun anthurium yang kita sayangi tidak sobek, atau hangus terbakar matahari sebaiknya kita meletakkan tanaman anthurium di tempat yang kita anggap paling aman baik dari lalulintas orang lalulalang maupun cahaya matahari langsung.

E. SANITASI
Yang dimaksud sanitasi di sini adalah kebersihan yang meliputi kebersihan lingkungan, media tanam dan alat kerja. Harus diingat, bahwa kondisi lingkungan dan cuaca jelek, terutama di musim hujan sering-sering memicu munculnya berbagai jenis penyakit seperti bakteri atau jamur.
Media tanam selalu dianjurkan steril. Tujuannya, juga untuk mencegah munculnya cendawan.


Dikutip dari buku Pesona Anthurium Daun, karangan Kurniawan Junaedhie

Cara Pembibitan dan Pemeliharaan Tanaman Anthurium


Tips & trick Memelihara Anthurium
TIP AWETKAN BUNGA
Kendala menyilangkan Anthurium adalah perbedaan waktu kematangan bunga Anthurium. Untuk memperpanjang masa subur saat bunga Anthurium matang, serbuk sari diluruhkan untuk dibuat stok. Kumpulkan serbuk sari dari Anthurium yang akan disilangkan, Misal serbuk sari anthurium Jenmani Mangkok dengan bantuan kuas. Masukkan dalam botol atau plastik. Agar tahan lama simpan dalam kulkas. Pada suhu dingin, daya tahan serbuk sari Jenmani mangkok tadi lebih awet. Dengan cara itu masa subur serbuk sari Anthurium jantan diperpanjang, bisa dipergunakan sewaktu-waktu. Namun perlu diingat, semakin lama disimpan, kesuburan juga menurun, sehingga semakin cepat dipakai semakin baik.

TIP MEMPERCEPAT BUAH ANTHURIUM MATANG

Anthurium yang disilangkan setelah anthurium bertongkol, Biasanya buah dipetik setelah lepas dari tongkol. Banyak pekebun mempercepat panen dengan memotong tangkai tongkol anthurium Jenmani Indukannya setelah beberapa buah sudah keluar dari tongkol. Tip's ini dilakukan untuk mempercepat kematangan buah-buah (Biji Anthurium Jenmani - Ose Anthurium Jenmani , DImana Tongkol dari indukan Jenmani dipotong lalu Tongkol Biji Anthurium tadi direndam dalam botol yang telah diisi larutan Vitamin B1. Perbandingan 1-2 cc/l air. Meski sudah dipotong, biji-biji di tongkol anthurium Jenmani tetap akan matang. Dengan sistem “karbit” itu panen lebih cepat 1-2 minggu dan relatif serempak.

TIP RAWAT BUNGA ANTHURIUM AGAR MENJADI TONGKOL

Indukan Anthurium, baik Indukan anthurium jenmani , indukan anthurium Gelombang Cinta , Indukan Anthurium Keris KW1 , Indukan Anthurium Garuda , Indukan Anthurium Corong yang berbunga tampaknya gampang haus. Tongkol Anthurium yang baru disiram 30 menit, akan terlihat kering lagi 30 menit berikutnya. Karena itu, selama masa pembentukan buah / biji anthurium, bunga anthurium harus sering disiram. Air dibutuhkan untuk membuat buah anthurium senantiasa lembap dan membuatnya cepat besar dan menghasilkan biji anthurium ( anthurium seeds ).

TIP BUANG BUNGA SEBELUM KONTES

Bila satu anthurium dijadikan pohon induk, maka pertumbuhannya menurun sehingga penampilan kurang prima. Pada saat itu, anthurium indukan tadi, menyedot makanan lebih banyak untuk pembentukan bunga anthurium. Bila tidak diimbangi dengan pupuk memadai, maka calon biji anthurium tadi akan menyedot energi cukup besar sehingga bagian lain kekurangan unsur makanan. Akibatnya ukuran daun baru lebih kecil dibandingkan daun yang sudah ada. Jika koleksi Anthurium akan disertakan dalam kontes anthurium, maka pembentukan tunas bunga anthurium harus dicegah. Caranya dengan memangkas bunga yang baru terbentuk. Tindakan yang sama bisa dilakukan saat tanaman sakit. Pembuangan bunga pada anthurium indukan mengurangi pemakaian energi.

TIP BUNGKUS BUAH - BIJI ANTHURIUM ( ANTHURIUM SEEDS )

Kematangan buah - biji anthurium yang sering disebut OSE Anthurium tidak terjadi secara serempak. Biji anthurium yang terlepas bisa jatuh dan hilang. Agar “emas merah” itu tidak hilang, Supri yang berpengalaman dalam merawat indukan anthurium jenmani bertongkol, membungkus tongkol anthurium jenmani kol koleksinya yang telah masak, dengan plastik bening untuk menadah biji anthurium jenmani yang jatuh. Penyungkupan juga berguna untuk menjaga kelembapan tetap tinggi. Penyungkupan bisa dilakukan untuk seluruh varian anthurium, baik anthurium jenmani cobra, jenmani sawi, Black silvit, hookeri, dll. Pembungkusan mulai dilakukan saat biji anthurium jenmani tadi hampir keluar dari tongkol indukan anthurium jenmani, sekitar 4 bulan setelah tongkol muncul pada indukan anthurium jenmani kol tadi.

TIP TOPANG TONGKOL BIJI ANTHURIUM SIAP PANEN

Ukuran tongkol anthurium indukan yang makin lama makin membesar membuat tangkai tongkol buahnya tidak mampu menopangnya lagi. Akibatnya tangkai buah membengkok. Topang tangkai buah supaya tidak bergerak dan tali pengikat tidak melukai tangkai. Lapisi tangkai buah dengan busa spons lalu ikat ke tangkai. Tangkai pun tetap tegak.

TEKNIK SEMAI BIJI ANTHURIUM

1. Biji Anthurium baik itu biji anthurium jenmani cobra , biji jenmani mangkok, biji jenmani kol, hookeri, biji gelombang cinta, biji garuda merah berkualitas dihasilkan dari buah matang sempurna.
2. Biji anthurium dikeringanginkan setelah dikelupas.

Cara I
   1.    Siapkan tray dan isi dengan media.
   2.    Semai satu biji anthurium perlobang lalu tutup dengan media campuran pakis, sekam, bakar dan cocopeat.
   3.    Simpan wadah persemaian di temapt teduh lalu siram calon bibit anthurium setiap pagi dan sore hari.
   4.    Pindahkan bibit anthurium ke pot soliter setelah berumur 2-3 bulan. Umumnya bibit anthurium jenmani cobra, bibit anthurium jenmani mangkok, bibit anthurium jenmani kol, bibit hookeri super red, bibit anthurium garuda , bibit anthurium bintang kejora dan bibit anthurium superboom pada saat itu berdaun 2-3 helai.

Cara II:
   1.    Cara menyemai biji anthurium Siapkan styrofoam ukuran 30 x 50 cm lalu isi media pakis kasar di bagian bawah lalu pakis halus di atasnya. Semai biji anthurium berjarak tanam 2 cm x 2 cm tanpa ditimbun lalu tutup dengan kaca.
   2.    Semprot biji anthurium jenmani yang disemai tiap 2 kali sehari dengan membuka kaca penutup terlebih dahulu.
   3.    Empat hari kemudian biji anthurium jenmani berkecambah dan dipindah. Buat lubang sedalam 1 cm pada wadah baru lalu masukan akar kecambah jenmani dan timbun.
   4.    Tiga sampai empat bulan kemudian bibit dipindah ke pot soliter.


 

TIP CARA MENYEMAI (SEMAI) BIJI ANTHURIUM
Lapisan jelly yang membukus biji anthurium berpotensi mendatangkan jamur. Jika hal itu terjadi, kerusakan biji anthurium tidak dapat dihindari. Untuk mencegahnya ada cara mudah. Setelah dipetik, pencet buahnya sehingga bijinya keluar kemudian rendam dalam air. Sekitar 10 menit kemudian biji anthurium telah diselimuti jelly nektar. Ambil biji anthurium dan keringkan di atas koran. Setelah benar-benar kering, biji anthurium kemudian direndam lagi di air. Bila tidak terbentuk jelly, benih sudah siap di semai.
Sphagnum moss
Sphagnum moss juga bisa digunakan sebagai media semai anthurium. Pemakaian moss sebagai media semai memudahkan pemindahan anthurium dari persemaian. Tanaman mudah dicabut tanpa menimbulkan luka pada perakaran. Akibatnya proses adaptasi di lingkungan baru lebih mudah. Siapkan wadah plasti ukuran 20 cm x 30 cm atau 30 cm x 40 cm yang diisi pecahan genting hingga 1/3-nya, sisanya (2/3) diisi dengan moss. Setelah dipadatkan dan diratakan, buat lubang-lubang kecil sebagai tempat biji. Biji ditutup tipis-tipis dengan serbuk moss dan disiram dengan sprayer. Tutup bagian atas persemaian dengan plasti bening. Sebulan kemudian biji anthurium mulai bertunas dan tutup plastik bisa dilepas.
   1.    Pilih anthurium yang bonggolnya sudah terlihat.
   2.    Cabut anthurium dari pot.
   3.    Cuci bersih batang dan akar agar sosoknya terlihat jelas.
   4.    Gunakan pisau stinless steel tajam untuk memotong bonggol. Potong bonggol menjadi 4 bagian dengan masing-masing potongan 1 cm.
   5.    Oleskan campuran fungisida dan hormon perangsang akar dibekas luka bonggol bagian paling atas yang berdaun. Lalu keringanginkan. Oleskan campuran fungisida dan hormon perangsang tunas di bekas luka bonggol bawah.
   6.    Buang akar yang menempel di potongan bonggol bagian bawah agar tunas dapat tumbuh leluasa. Lalu keringanginkan.
   7.    Tanam potongan bonggol di pot beriasi media campuran pakis, sekam bakar, dan cocopeat dengan perbandingan 3:1:1.
   8.    Siram tanaman menggunakan sprayer keesokan harinya.
   9.    Selang 3-4 bulan, tanaman sudah berdaun 3-4 dengan tinggi tanaman 3-4 cm.

TIP 1 POTONG BONGGOL

Untuk memacu pertumbuhan, maka bagian bawah bonggol diberi hormon tunas. Yang atas diberi hormon akar. Bonggol anthurium yang dipotong mempunyai stok hara di bagian bawah. Agar bonggol itu cepat menghasilkan tunas, rangsang dengan hormon tunas. Sedangkan bagian atas bonggol diolesi hormon akar untuk merangsang munculnya banyak akar.

TIP 2 POTONG BONGGOL

Saat memotong bonggol anthurium, usahakan daun tetap ikut di bonggol. Daunnya jangan dibuang agar tetap berfotosintesis. Hindari pemotongan bonggol saat daun masih kuncup karena ukurannya akan mengecil. Jadi, usahakan daun sudah terbuka atau tua.

PERBANYAKAN DENGAN IRIS ANAKAN

   1.    Siapkan anthurium yang sudah memiliki anakan.
   2.    Pisahkan tunas denga cara memotong bonggolnya. Lebar irisan sekitar 1 cm dari tepi bonggol tempat tunas tumbuh.
   3.    Olesi dengan hormon perangsang akar yang sudah dicampur fungisida.
   4.    Tanam di media baru.

POTONG BIBIT

   1.    Pilih bibit berumur 6-10 bulan, atau memiliki 6-8 lembar daun. Keluarkan dari wadah.
   2.    Siapkan pisau tajam dan steril.
   3.    Potong bonggol itu, bonggol bagian atas maupun bawah harus memiliki akar. Bila tidak, keduanya tidak dapat tumbuh.
   4.    Siapkan wadah yang sudah diisi media.
   5.    Oleskan hormon akar dan fungisida ke luka bonggol bagian atas.
   6.    Oleskan hormon tunas dan fungisida ke luka di bonggol bagian bawah.
   7.    Tanam bonggol dengan permukaan bonggol muncul di permukaan media.
   8.    Tanam bagian atas seperti menanam tanaman baru.
   9.    Setelah 4-6 bulan, Masing-masing individu tadi menghasilkan 3-4 lembar daun.

TIP POTONG BONGGOL KECIL

Memotong bonggol kecil dari biji agak sulit karena mudah busuk. Ini karena batangnya pendek dan mamiliki susunan daun rapat. Karena itu jika ingin memotong,hindari menggunakan gunting agar batang tidak tertekan. Gunakan pisau tajam, tipis, dan steril.

PEMUPUKAN TIP 1

Agar pupuk efektif diserap tanaman, lakukan penyehatan akar terlebih dahulu. Akar yang banyak dan sehat akan dapat menyerap pupuk lebih banyak. Beragam merek pupuk bisa digunakan. Ada yang menggunakan Gaviota dua kali seminggu dengan dosis 2 cc/l air. Sementara pekebun lain memakai Growmore dengan dosis masing-masing 2 g/l air. Penyemprotan 1-2 kali seminggu. Ada pula yang memakai Hyponex dengan dosis 1-2 g/l air dengan frekuensi 2 kali seminggu.
Apapun merek yang dipakai, yang penting kandungan NPK-nya sesuai untuk fase pertumbuhan. Tidak perlu fanatik dengan merek tertentu. Pilih saja 2-3 jenis yang kandungannya agak berbeda sehingga saling melengkapi. Gunakan secara bergantian. Dengan memakai berbagai merek, kandungan hara mikro jadi lengkap.
Pemupukan dilakukan pagi atau sore hari. Hindari pemupukan pada siang hari karen bisa terjadi akumulasi garam-garam di permukaan jaringan tanaman. Akibatnya penyerapan air dan hara terhambat oleh garam-garam itu. Bila terus berlanjut, pertumbuhan tanaman lebih terhambat.

PEMUPUKAN TIP 2

Sebagai pupuk tambahan di musim hujan, diberikan kalsium bubuk. Tujuannya menebalkan dinding sel. Dengan demikian serangan busuk tidak mampu menembus bagian dalam tanaman. Sekitar sebulan menjelang musim hujan, berikan kalsium bubuk 3 kali, masing-masing sebanyak 1 sendok the dalam 2 liter air. Dengan perlakuan itu, tanaman jarang kena busuk.

REPOTTING

   1.    Siapkan tanaman yang akan di pot ulang.
   2.    Siapkan media, pot besar dan styrofoam.
   3.    Masukkan styrofoam dan media ke dalam pot.
   4.    Keluarkan tanaman dari potnya.
   5.    Tanam di pot.
   6.    Tanaman siap dipajang.

Rajin menyiram, belum cukup.
 
Cara menyiram, dan meletakkan anthurium, juga penting. Bahkan, ada perlunya kita menyulap supaya daun anthurium menjadi kinclong. Berikut sejumlah kiat yang layak disimak. Penampilan tanaman athurium yang prima selalu menjadi dambaan setiap pemiliknya. Untuk dapat memiliki anthurium yang mantap, prima, eksklusif dan megah, serta sedap dipandang mata, perawatan jelas menjadi kunci utama. 

A. PENYIRAMAN
Penyiraman memegang peran penting untuk menjamin pertumbuhan anthurium yang sehat. Namun demikian selalu disarankan, penyiraman tidak boleh berlebihan. Air tidak boleh sampai tergenang, atau media sampai becek. Secara ringkas, penyiraman anthurium hanya berfungsi untuk menjaga kelembaban media saja. Yang ideal penyiraman dilakukan satu hari sekali, pada pagi hari sebelum pukul 10.00 atau sore hari setelah pukul 17.00, untuk menghindari penguapan. Pada musim kemarau, atau saat suhu sangat tinggi dan kelembaban udara juga meningkat, jadwal penyiraman boleh dilakukan 2-3 kali sehari. Apabila media masih basah, penyiraman tidak perlu dilakukan. Penyiraman yang terlampau sering justru menyebabkan tanaman busuk dan memicu munculnya penyakit. Upayakan menggunakan air yang bersih dan terhindar dari pencemaran. Penyiraman bisa dilakukan dengan sprayer ke arah media tanamnya, bukan pada daunnya untuk menjaga agar daun tidak robek. 

B. PEMUPUKAN
Pupuk dasar bagi anthurium adalah NPK. Di pasaran saat ini tersedia pupuk NPK dalam bentuk slow release seperti Dekastar atau Osmocote. Apabila menggunakan pupuk ini, pemupukan cukup dilakukan enam bulan sekali. Pupuk NPK diberikan dengan cara disebar di sekitar tajuk tanaman. Jumlahnya, mengikuti petunjuk yang tertera pada kemasan. Jenis pupuk yang diberikan, sebaiknya disesuaikan dengan kondisi dan fase pertumbuahnnya: • Pada tanaman muda, gunakan pupuk dengan kandungan N (Nitrogen) yang tinggi untuk merangsang pertumbuhan vegetatif. • Pada saat tanaman sudah mencapai fase generatif, bisa diberikan pupuk dengan kandungan P (Phospor) dan K (Kalium) yang tinggi guna merangsang munculnya bunga. Selain pupuk dasar NPK, sebaiknya juga diberikan pupuk kandang atau humus sedikitnya setahun sekali. Pupuk kandang yang digunakan harus steril. Untuk anthurium daun, banyak hobbyst menambahkan dengan menyemprotkan pupuk majemuk, seperti Gandasil atau Atonik sesuai aturan. Disebut pupuk majemuk karena kandungannya tidak hanya NPK tetapi juga ada unsur tambahan. 

C. PENEMPATAN
Anthurium sebaiknya ditempatkan di tempat semi teduh. Tepatnya, lokasi dengan intensitas cahaya antara 30-40%. Misalnya, di teras rumah, halaman rumah di bawah pohon pelindung, atau ruangan dalam dekat jendela. Jika diletakkan di dalam rumah, sebaiknya taruh dekat jendela atau yang terkena cahaya matahari. Anthurium yang diletakkan di dalam rumah, sebaiknya di keluarkan secara berkala. Sedikitnya 3 hari sekali selama sehari penuh. Karena tanaman yang terlalu lama bnerada di dalam ruangan, cenderung membuat daun-daunnya pucat. Jika ruangan ber-AC, daun menjadi kering dan warna hijau menjadi kusam. Jika diletakkan di halaman terbuka, harus menggunakan shading net yang memiliki ketebalan 60%, yang memungkinkan hanya 40 % cahaya masuk. Jangan terlalu gelap, atau teduh. Ini bisa membuat pertumbuhan fisik tanaman terganggu. Misalnya, tangkai daun anthurium yang mestinya bertangkai pendek, menjadi memanjang, bentuk daun yang mestinya bulat, menjadi runcing, dan berbagai perubahan lainnya. Yang selalu harus diingat, jangan sampai anthurium kita terkena cahaya matahari langsung, daun anthurium bisa terbakar (necrosis) dan musnah sudah keindahan anthurium sebagai tanaman hias berdaun indah. 

D. PERAWATAN DAUN
Daun adalah bagian dari anthurium yang paling spesial. Kalau daun anthurium kotor penuh debu, atau sobek, kadar ketistimewaannya dengan sendirinya akan merosot.
Untuk menjaga agar daun-daun anthurium kita selalu kinclong dan ngejreng, tentu saja kita harus menjaganya dari kotoran atau debu. Kalau dianggap perlu, boleh saja kita melapnya dengan tissue basah atau kain halus yang basah, setiap hari.
Sedang untuk menjaga agar daun-daun anthurium yang kita sayangi tidak sobek, atau hangus terbakar matahari sebaiknya kita meletakkan tanaman anthurium di tempat yang kita anggap paling aman baik dari lalulintas orang lalulalang maupun cahaya matahari langsung.

E. SANITASI
Yang dimaksud sanitasi di sini adalah kebersihan yang meliputi kebersihan lingkungan, media tanam dan alat kerja. Harus diingat, bahwa kondisi lingkungan dan cuaca jelek, terutama di musim hujan sering-sering memicu munculnya berbagai jenis penyakit seperti bakteri atau jamur.
Media tanam selalu dianjurkan steril. Tujuannya, juga untuk mencegah munculnya cendawan.

Dikutip dari buku Pesona Anthurium Daun, karangan Kurniawan Junaedhie